katanya,
ia terjebak dengan waktu.
membuatnya tidak dapat berlari sebebasnya
membuatnya terjebak diantara angan-angan
yang belum ia selesaikan
masih ada hari esok, pikirnya
mari yang belum diselesaikan hari ini,
kita selesaikan hari esok
namun waktu ternyata tidak sesederhana itu
antara angan-angan, dan realita yang tidak bisa disatukan
ketika angan-angan dianggap tidak perlu diselesaikan
lebih baik selesaikan realita yang ada di depan mata
begitu, katanya.
setiap hari,
ia mencoba memainkan waktu
agar keduanya dapat bersatu
namun kenyataannya tidak semudah itu
berkelana sudah sejauh ini
untuk mencari jawaban
agar tidak lagi terjebak
dengan waktu
akankah angan-angan itu harus dipendam?
tapi, ia butuh waktu untuk menggalinya.
apakah salah, jika ia meminta waktu?
biarkan ia menyelesaikannya.
walau pada akhirnya
ia tahu
hanya waktu yang mampu menjawabnya.
-S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar